Pengertian Kriptografi
Apa
sebenarnya definisi umum dari kriptografi sendiri? Kriptografi berasal dari
kata bahasa Yunani, yang berarti kryptos dan graphein. Kryptos berarti
rahasia atau tersembunyi, sedangkan graphein artinya menulis.
Jadi, secara umum kriptografi merupakan proses menulis atau menyampaikan pesan
secara rahasia dan tersembunyi.
Namun, jika
kita kaitkan dengan penggunaan teknologi digital, maka kriptografi adalah
disiplin ilmu yang mempelajari teknik enkripsi naskah asli (plaintext)
yang tersusun acak, dengan memanfaatkan kunci enkripsi sehingga naskah tersebut
berubah menjadi teks yang sulit terbaca (ciphertext) oleh user yang
tidak memiliki kunci dekripsi.
Selanjutnya,
ada istilah kriptografi klasik merupakan teknik cryptography yang
pembuatannya tidak memerlukan bantuan komputer dan biasanya menggunakan alat
bantu pena, batu, kertas, dan alat tradisional lainnya.
Dasar digunakannya kriptografi
Ada tiga
fungsi dasar di dalam algoritma kriptografi, antara lain; enkripsi, dekripsi,
dan kunci. Enkripsi berarti proses penyembunyian data pesan, mengubah plaintext
menjadi chipertext. Sedangkan dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi,
bertujuan untuk memahami pesan yang ada, dan kunci adalah teknik yang digunakan
untuk enkripsi maupun dekripsi.
Di tataran
masa kriptografi modern, kriptografi tidak harus berbentuk besar dan melewati
tahapan yang sulit mengerti. Bahkan di era modern, kriptografi sudah dapat
dihadirkan secara portable, seperti halnya aplikasi yang menggunakan
kriptografi.
Aplikasi
yang dibuat untuk kriptogrfi berarti sebuah program yang memungkinkan untuk
dilakukannya enkripsi dan dekripsi pada saat melakukan proses pengamanan sebuah
pesan di dalam data desktop maupun handphone.
Aplikasi ini
biasanya digunakan untuk mengamankan perangkat maupun isi di dalam perangkat
itu sendiri dengan melakukan penguncian yang menggunakan metode algoritma
kriptografi. Praktek semacam ini sangat akrab di kriptografi modern karena
sarana dan prasarana yang sudah mendukung secara penuh.
Penggunaan
dari aplikasi berkriptograf ini membuat keamanan perangkat menjadi
berlapis-lapis. Bagi seseorang yang berniat membuka perangkat tersebut, harus
melewati beberapa rangkaian kunci yang telah disediakan untuk mengamankan
perangkat.
Seseorang
yang memanfaatkan kriptografi di dalam aplikasi jelas memikili tingkat privasi
yang sangat tinggi. Demi kerahasiaan atas privasinya, aplikasi yang menggunakan
kriptografi dipandang penting untuk digunakan. Adanya lapisan keamanan yang
bertingkat akan membuat orang yang berniat buruk kehabisan kesabaran ketika
membongkar.
Terdapat
banyak sekali aplikasi yang menyediakan layanan kriptografi, malah dalam
kenyataannya, setiap aplikasi sudah dilengkapi dengan perangkat kriptografi,
contohnya adalah aplikasi WhatsApp dan Telegram. Keduanya mengamankan pengguna
melalui kunci enkripsi yang cukup rumit dan ketat demi keterjagaan privasi
penggunanya.
Proses utama kriptografi
Ada 2 proses utama dalam kriptografi yaitu Enkripsi
dan Deskripsi. dengan key yang digunakan sama untuk kedua proses diatas.
Penggunaan key yang sama untuk kedua proses enkripsi dan dekripsi ini disebut
juga dengan Secret Key, Shared Key atau Symetric Key Cryptosystems.
·
Enkripsi
Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses
menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak
dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh
Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf
selanjutnya (disebut juga Additive/Substitution Cipher)
·
Deskrisi
Deskripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi
dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan
algoritma "pembalik" dan key yang sama.
Komentar
Posting Komentar